Memahami Proses Reproduksi Sel

Diposting pada

Pada organisme prokariotik seperti bakteri, reproduksi sel terjadi secara fusi binari (pembelahan biner) dengan urutan pertama akan dibentuk dua duplikat dari molekul AND sirkuler, kemudian ADN tersebut akan menempel pada membrane plasma. Pertumbuhan membrane plasma akan memisahkan dua kromosom duplikat. Tahap berikutnya sel sel akan mencapai volume dua kali sel semula, membran akan melekuk diantara kromosom dan dinding sel akan terbentuk sehingga dihasilkan dua sel anakan.

Pada organisme eukariotik, reproduksi sel melibatkan dua proses, yaitu pembelahan inti (mitosis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Reproduksi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Mitosis

Mitosis
Mitosis

Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada dasar nya sama. Pada tumbuhan, mitosis mudah di lihat, yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis bervariasi antara beberapa menit sampai tiga jam. Mitosis dibagi menjadi empat fase, yaitu profase, metaphase, anaphase dan telopase. Satu putaran reproduksi sel akan di ikuti interfase. Dalam interfase sel mengadakan pertumbuhan, aktivitas, metabolisme dan pembelahan kromosom. Interfase membutuhkan waktu sekitar 90% dari seluruh waktu reproduksi sel. Interfase masih dibagi lagi dalam tahap G1, S dan G2. Panjang tahap G1 bervariasi, sedangkan waktu untuk tahap S dan G2 biasanya seragam. Proses yang terjadi pada tahap G1, S dan G2 adalah sebagai berikut.

  1. Fase G1 (G=gap)

Pada fase ini, sel akan aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai oleh bertambahnya sitoplasma, organela dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S.

  1. Fase S (sintesis)

Terjadi replikasi (perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang atau tidak.

  1. Fase G2

Pada fase ini benang-benang gelondong (spindle) disintesis dan jumlah DNA sudah berlipat.

Setelah interfase selesai akan di ikuti oleh mitosis (kariokinesis) dan pembelahan sel (sitokinesis).

  1. Meiosis

Mitosis
Meiosis

Meiosis adalah pembelahan pada sel-sel reproduksi dari diploid menjadi haploid. Meiosis terdiri dari dua fase pembelahan yang berurutan, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.

  1. Pembelahan meiosis I

Profase meiosis I ada lima tahap sebagai berikut :

  • Laptoten (leptonema) : kromosom banyak seperti benang halus, diploid dan tunggal
  • Zigoten (zigonema) : kromosom homolog saling mendekat dan berpasangan (membentuk sinapsis.
  • Pakhiten (pakhinema) : kromosom menebal dan memendek (tahap berpasangan) dan membelah membujur menghasilkan empat kromatida.
  • Diploten (diplonema) : terjadi perlekatan antara kromatida pada suatu tempat (titik)
  • Diakinesis : pasangan kromatida menjadi sangat pendek dan menyusun diri dibagian tepi inti. Pada akhir fase ini selaput inti pecah, anak inti menghilang, dan berbentuk benang spindle seperti pada mitosis.

Fase-fase selanjutnya sama seperti mitosis. Namun, pada anafase kromosom homolog akan memisahkan diri sehingga pada telopase jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom induknya.

  1. Pembelahan meiosis II

Setelah istirahat sejenak (fase interkinase), pembelahan selanjutnya memasuki profase meiosis II. Menjelang akhir profase meiosis II kromosom memendek dan menebal. Pada metafase, kromosom mengonsentrasikan diri pada bidang ekuator dan kromatid membuka lebih lebar setelah metafase-anafase. Pada stadium anafase, sentromer membelah menjadi dua dan masing-masing sentromer anakan menarik kromatid ke kutub gelondong.pada stadium berikutnya, yaitu telofase, setiap perangkat kromatid (kromosom) membentuk satu inti lagi dan ke empat inti tersebut masing-masing diselubungi oleh dinding pemisah.

Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga : Sel-Sel Darah pada Makhluk Hidup serta Penjelasannya

http://dosenbiologi.co.id/sel-sel-darah-pada-makhluk-hidup/