5 Film Indonesia Remake yang Tidak berhasil Keseluruhan, Penghinaan Untuk Film Aslinya?

Diposting pada

5 Film Indonesia Remake yang Tidak berhasil Keseluruhan, Penghinaan Untuk Film Aslinya?
Memiliki nasib sama dengan film Indonesia yang tidak laris, beberapa film remake ini awalannya merencanakan ingin dapat raih keberhasilan seperti film pertama kalinya di periode kemarin.

Sayang, bukanlah menghidupkan rasa kenangan dan keberhasilan dari film pertama kalinya, film remake ini malah masuk ke daftar film Indonesia yang tidak berhasil keseluruhan.

Beberapa rumah produksi dan sutradara yang berlomba untuk tampilkan keberhasilan dari film itu kembali sebutlah saja Pengabdi Setan (2017) dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss (2016).

Sejauh riwayat dunia perfilman Indonesia, tidak seluruhnya film Indonesia remake betul-betul mencapai kesuksesan atau bahkan juga jadi film Indonesia terbaik.

Malah ada beberapa yang betul-betul kelihatan biasa-biasa saja dan jadi film Indonesia terjelek yang sempat ada.

Tak perlu menanti semakin lama kembali, berikut ialah daftar film Indonesia remake yang tidak berhasil dilakukan secara baik dan malah jadi film Indonesia yang tidak laris. Baca sampai usai, ya!

5 Film Indonesia Remake yang Tidak berhasil Keseluruhan, Penghinaan Untuk Film Aslinya?

1. Badai Tentu Berakhir

Film pertama dari Badai Tentu Berakhir launching pada tahun 1977 dan menjadi satu diantara film Indonesia terlaku pada periode itu.

Diperankan oleh Roy Marten dan Christine Hakim sebagai pasangan aktor khusus dari film ini, membuat film ini mencapai kesuksesan sebagai salah satunya film Indonesia terbaik, loh!

Keunggulan pada film ini malah ketika episode-adegannya disertai oleh performa musik yang membuat pemirsa jadi turut menikmatinya.

Film ini selanjutnya dibikin remake-nya di tahun 2007 dengan menggandeng dua artis muda yang hits saat itu, yaitu Raihannun dan Vino G Bastian. Sayang, film ini malah tidak mendapatkan tanggapan yang bagus dan berasa biasa-biasa saja.

2. Catatan (Harian) sang Boy

Film Indonesia ’80-an ini sebelumnya tampilkan figur Sang Boy yang disebut figur anak muda yang demikian terkenal dan disukai pada periodenya. Bahkan juga, film pertama kalinya jadi film kuno terbaik selama hidup.

Pada film pertama kalinya, diperlihatkan bagaimana style anak-anak muda Indonesia yang ada di Jakarta. Film itu menyorot kehidupan mereka yang glamor dan penuh style dan cinta di film Catatan Sang Boy.

Tahun 2011 film ini di-remake dengan judul Catatan (Harian) Sang Boy. Film ini malah merombak dengan cerita anak-anak muda jaman saat ini yang hilangkan akar dari film awalannya.

Membuat film ini jadi tidak berhasil dan tidak laris walau diperankan oleh Ario Bayu yang kelihatan lebih jantan dibanding watak sang Boy aslinya.

3. Hantu Jeruk Purut Reborn

Film seram Indonesia ini sebagai remake dari film Seram Hantu Jeruk Purut yang sempat mengancam bioskop Indonesia di tahun 2006.

Cerita hantu yang ada di tempat penyemayaman Jeruk Purut itu sukses memancing ketertarikan beberapa pencinta film dan menyuap reputasi yang mengagumkan.

Dengan modal keberhasilan film pertama kalinya yang sukses menarik banyak pemirsa, film ini dibikin remake-nya di tahun 2017 dengan judul Hantu Jeruk Purut Reborn.

Sayang, film ini menjadi satu diantara film Indonesia yang tidak berhasil keseluruhan bahkan juga dinilai mati-matian karena ceritanya yang tidak dapat mendatangkan kesan seram sebaik perintisnya dan memiliki kandungan kebanyakan jump scare.

4. Galih dan Ratna

Film asli dari versus remake ini dengan judul Gita Cinta Dari SMA yang launching pada tahun 1979 dimainkan oleh Rano Karno dan Yessi Gusman. Bahkan juga film ini masuk daftar film Indonesia terbaik.

Tetapi, di tahun 2017 film itu dibikin remake-nya dengan judul Galih dan Ratna yang dimainkan oleh Refal Hady dan Sheryl Sheinafia dengan adopsi narasi yang serupa, sayang film ini justru tidak laris.

Bahkan juga, film ini tampil biasa sekali walau mendatangkan banyak episode dengan visual yang elok. Tetapi, hal tersebut tidak menolong film ini agar bisa semakin sukses.

5. Benyamin Biang Kerok

Film remake Indonesia satu ini dikatakan sebagai penghinaan besar untuk figur almarhum Benyamin Sueb karena narasi yang remuk dan pemakaian watak yang tidak tepat.

Film Indonesia yang tidak berhasil keseluruhan ini dihidupkan dengan akting dan dokumen yang cemplang dan termasuk jelek. Bahkanm film remake tahun 2018 ini terlihat asal jadi untuk kebutuhan rumah produksi.

Memakai beberapa nama besar dunia perfilman Indonesia seperti Hanung Bramantyo dan Reza Rahardian tetap tidak membuat film ini selamat dari kritikan sineas yang demikian pedas.

Akhir Kata

Nach, itu ia barusan beberapa film Indonesia remake yang tidak berhasil keseluruhan dan tidak laris. Apa kamu sepakat dengan daftar ini?

Menurut kamu film Indonesia remake mana yang penting untuk masuk ke daftar ini? Yok, bagi pendapatmu dalam kolom kementar, geng.

Artikel Lainnya :

dayakobelco.co.id
officegoods.co.id
thefolio.co.id
agenasuransijiwa.co.id
hasiltani.id
sdmbertani.id