Mengenal Bahan – Bahan Genetika Lengkap

Diposting pada

Pada saat sel mengadakan pembelahan, terjadi duplikasi bahan genetik yang terdapat didalam kromosom sehingga masing-masing sel anakan akan mengandung informasi genetik yang identik dengan induknya.

Secara umum kromosom tersusun atas nucleoprotein, yaitu persenyawaan antara asam nukleat (asam organik yang banyak terdapat didalam inti sel) dan protein seperti histon atau protamin. Bagian yang membawa informasi genetik hanyalah asam nukleat saja. Asam nukleat di bedakan atas asam deoksiribonukleat (ADN) dan asam ribonukleat (ARN).

  1. Asam Deosirikbosanukleat (ADN)

Asam nukleat mempunyai kemampuan unik untuk memproduksi dirinya sendiri secara langsung sehingga memungkinkan untuk membentuk duplikat dan mentransmisikan ADN ke seluruh sel tubuh dari generasi ke generasi secara tepat. ADN memberikan pola cetakan untuk protein dan enzim yang secara langsung mengontrol perkembangan, proses biokimia, anatomi, fisiologi dan tingkah laku organisme. ( struktur ganda terpilin double helix).

Chargaff (1947) mengemukakan bahwa komposisi ADN adalah spesies-spesifik. Dengan menggunakan kromatografi kertas, ia menemukan bahwa masing-masing spesies mempunyai perbedaan rasio basa nitrogennya. Ia juga mendeterminasikan bahwa jumlah adenin sama dengan jumlah tinin, sedangkan jumlah guanine sama dengan jumlah sitosin. Determinasi ini popular dengan nama hukum Chargaff.

Watson dan Crick (1953)dengan menggunakan teknik sinar X kristalografi menemukan struktur double helix dari ADN. Akhirnya mereka juga menemukan ada nya pasangan antara basa nitrogen disebelah dalam dari struktur heliks dengan rantai gula fosfat disebelah luar. Satu kali putaran heliks sepanjang 3,4 nm. Orientasi putaran gula fosfat berlawanan arah dengan jarum jam sehingga disebut antiparalel. Watson juga menemukan bahwa ikatan antara adenin dan timin merupakan ikatan hydrogen rangkap dua, sedangkan antara sitosin dan guanine merupakan ikatan hydrogen rangkap tiga. Penemuan ini melengkapi hukum Chargaff.

Berdasarkan pengamatan para pakar genetika diduga ada tiga kemungkinan replikasi molekul ADN pada organisme eukariotik, yaitu sebagai berikut :

  1. Semikonservatif, dua pita spiral dari heliks ganda memisahkan diri, tiap pita tunggal dari heliks ganda parental ini berlaku sebagai pencetak untuk membentuk pita pasangan yang baru.
  2. Konservatif, heliks ganda parental tetap utuh, tetapi keseluruhan nya dapat mencetak heliks ganda baru.
  3. Dispersif, kedua pita dari heliks ganda parental terputus-putus. Segmen-segmen ADN parental dan segmen-segmen ADN baru saling bersambungan dan menghasilkan dua heliks ganda baru.
Bahan genetika double helix
Bahan genetika double helix
  1. Asam Ribonukleat (ARN)

Molekul ARN dapat berbentuk pita tunggal atau ganda, tetapi tidak terpilin. Tiap pita ARN adalah polinukleotida, artinya terdiri dari banyak ribonukleotida. Dalam pita nukleotida ARN, tulang punggung tersusun dari deretan ribose dan fosfat. Ada tiga macam ARN yang mempunyai peranan sangat penting dalam sintesis protein, yaitu ARNd (duta), ARNt (transfer) dan ARNr (ribosom). Dalam proses sintesis protein, ARNd setelah menerima informasi genetic dari ARN segera meninggalkan inti sel untuk menempel pada ribosom. ARNt mengikat asam amino dari kumpulan asam-amino yang terdapat di sitoplasma dan membawanya ke ARNd yang telah siap di ribosom, sedangkan ARNr bertugas untuk menyintesis protein.

Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat

Baca juga : Penjelasan Prinsip Dasar pada Pewarisan Sifat

http://dosenbiologi.co.id/prinsip-dasar-pada-pewarisan-sifat/