Pembuahan (Fertilisasi), Kehamilan (Gestasi) dan Persalinan (Partus)

Diposting pada
  1. Pembuahan (Fertilisasi)

Fertilisasi adalah penyatuan sperma dengan oosit sekunder untuk membentuk zigot. Zigot merupakan sel diploid dengan kromosom yang berasal dari ayah dan ibu. Sekitar 250 – 400 juta sperma masuk ke dalam vagina melalui ejakulasi semen laki-laki. Akrosom sperma melepaskan enzim hidrolitik untuk menembus sel korona radiata dan zona pelusida oosit, kemudian zona pelusida menjadi kebal (tidak dapat tertembus oleh sperma lainnya).

  1. Kehamilan (Gestasi)

Setelah terjadi fertilisasi, berlanjut ke masa gestasi (kehamilan), yaitu perkembangan embrio menjadi janin hingga kelahiran bayi. Lama kelahiaran 266 hari (38 minggu) dari waktu fertilisasi hingga kelahiran. Waktu fertililsasi tidak dapat diketahui secara pasti, maka tanggal kelahiran dihitung berdasarkan waktu haid terakhir. Jika siklus menstruasi dihitung 28 hari, maka partus terjadi pada hari ke 288 (40 minggu atau 9 bulan kalender).

Dua minggu pertama setelah fertilisasi, zigot membelah secara mitosis dengan cepat menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel kemudian 32 sel (morula). Morula tumbuh menjadi blastosit (sel bola berongga) yang berisi cairan blastosoel. Sel-sel blastosit bagian luar (tropoblas) membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium, menghasilkan enzim proteolitik yang mengikis sel-sel endometrium dan pembuluh darah, membantu implantasi, serta membentuk plasenta dan membran pembungkus embrio. Plasenta berfungsi sebagai sistem pencernaan, pernapasan dan ekskresi bagi janin.

Struktur membran pelindung embrio
Struktur membran pelindung embrio

Janin dilindungi oleh beberapa membran, yaitu :

  • Amnion, membentuk langit-langit berongga yang terisi cairan amnion (ketuban). Amnion berfungsi melindungi janin dari guncangan, perubahan suhu, serta memungkinkan bayi bergerak dengan bebas.
  • Kantong kuning telur (sakus vitelinus), terbentuk di dalam endoderm, berfungsi sebagai organ pencernaan dan pernapasan awal, membentuk sel-sel darah dan pembuluh darah, serta pertumbuhan gonad primitif embrio.
  • Kotrion, membran terluar, membentuk vili korinoik (jonjot endometrium) dan plasenta, serta menyekresikan hormon HCG.
  • Alantois, membran yang mengandung banyak pembuluh darah (arteri dan vena umbilikus), membentuk tali pusar yang menghubungkan janin dengan plasma pada endometrium uterus ibu.

Sel-sel blastosit bagian dalam, berkembang menjadi embrioblas (bakal embrio) yang memiliki tiga lapisan jaringan dasar, yaitu :

  • Ektoderm (lapisan terluar), akan membentuk sistem saraf, indra, kulit dan kelenjar endokrin.
  • Endoderm (lapisan dalam), membentuk saluran pencernaan dan pernapasan.
  • Mesoderm (lapisan tengah), terbentuk diantara ektoderm dan endoderm. Mesoderm akan membentuk sistem rangka, urinaria, sistem sirkulasi dan sistem reproduksi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu
  1. Persalinan (Partus)

Persalinan adalah proses kelahiran bayi. Persalinan dipengaruhi oleh hormon relaksin, estrogen, oksitosin, prostaglandin dan CRH. Persalinan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

  • Dilatasi serviks (pembukaan), serviks dipaksa melebar untuk jalan kepala bayi sekitar 10 cm. Tahap ini paling lama, terjadi mulai dari beberapa jam hingga 24 jam.
  • Kelahiran bayi, bayi mulai bergerak melewati serviks dan vagina. Ibu dapat membantu mengeluarkan bayinya dengan cara sengaja mengontraksikan otot-otot dinding abdomen (perut) bersamaan dengan kontraksi uterus (mengejan). Kelahiran bayi berlangsung selama 30-90 menit.
  • Kelahiran plasenta, terjadi segera setelah bayi lahir. Uterus berkontraksi lagi untuk memisahkan plasenta dari miometrium dan mengeluarkannya melalui vagina. Kelahiran plasenta berlangsung 15-30 menit.

Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat

Baca juga : Penjelasan Siklus Menstruasi pada Wanita Terlengkap

https://sel.co.id/penjelasan-siklu…anita-terlengkap/ ‎