Mengenal Trematoda ( Cacing Isap ) Lengkap

Diposting pada

Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu platy yang berarti pipih, dan helminth yang berarti cacing. Sesuai dengan nama nya, anggota kelompok cacing ini memiliki tubuh pipih dorsoventral.

Cacing Platyhelminthes dapat dibagi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), Cestoda (cacing pita), dan Monogenea. Dalam artikel ini akan membahas lebih rinci tentang kelas Trematoda (cacing isap) pada Platyhelminthes.

  1. Trematoda (cacing isap)

Semua anggota cacing ini bersifat parasit pada manusiaatau hewan. Beberapa jenis cacing ini merugikan di bidang peternakan karna hewan ternak yang mengandung cacing ini menjadi tidak layak untuk di konsumsi manusia .

  1. Struktur tubuh

  • Permukaan tubuhnya tidak bersilia, tetapi diliputi kutikula
  • Cacing ini memiliki alat hisapsatu atau lebih yang terdapat di sekitar mulut atau di bagian ventral tubuhnya.
  • Saluran pencernaan yang bercabaang dua, sedangkan sistem ekskresidan sistem sarafnya serupa dengan turbelaria
  • Sistem reproduksiada yang hermafrodit. Umumnya memiliki siklus hidup yang rumit dengan pergantianseksual dan aseksual.
  1. Daur hidup

Daur hidupcacing ini adalah sebagai berikut. Ketika melalui saluran empedu domba, telur masuk kedalam usus,hingga akhirnya bersama feses domba,telurdapat keluar ke alam bebas. Pada tempat yang sesuai,telur yang fertil ( telah di buahi ) akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Dialam, mirasidium hanya dapat bertahan hidup sekitar 8 jam . akan tetapi, jika mirasidium masuk ke dalam tubuh siput maka dalam waktu kurang lebih dua minggu larva ini berubah bentuk menjadi oval dan disebut sporosista.

Sporosista tidak bersilia, kemudian tumbuh dan akhirnya pecah  menghasilkan larva keduayang disebut redia. Redia masuk ke jaringan siput.di dalamtubuh siput, redia akan tumbuh dan berkembang menghasilkan larva ketiga yang disebut serkaria. Serkaria memiliki bentuk seperti berudu dan dapat berenang bebas. Kemudian, serkaria meninggalkantubuh siput dan membentuk sista. Serkariaakan menjadi metaserkaria jika menempel dirumput atau tumbuhan air.

Apabila metaserkia initermakan oleh hewan, maka dalam saluran pencernaan, metaserkia akan pecah dan menempeldi duodenum. Metaserkia kan menembus dinding ususdan bersama aliran darah sampai ke hati hewan. Di dalam hati larva ini tumbuh menjadi cacing dewasa. Siklus pun berulang lagi.

Siklus hidup fasciola hepatica
Siklus hidup fasciola hepatica

Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga : Mengenal Kelas Scyphozoa dan Anthozoa Lengkap

http://dosenbiologi.co.id/mengenal-kelas-s…anthozoa-lengkap/