10 Macam Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Diposting pada

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Manusia adalah kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran atau sirkulasi darah manusia baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah dapat mengalami gangguan (penyakit) dan kelainan bawaan (faktor genetis). Gangguan atau kelainan peredaran darah manusia dapat dikelompokkan menjadi kelainan pada darah dan kelainan pada pembuluh darah.

Gangguan, kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah dan sistem limfa sebagai berikut :

  1. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia ditandai oleh hematokrit (persentase eritrosit dalam volume darah) yang rendah. Jenis anemia antara lain seperti anemia pernisiosa, anemia gizi dan anemia aplastik.
  2. Hemophilia adalah kegagalan dalam proses pembekuan darah pada pembuluh darah yang cedera (darah sulit membeku). Hemophilia disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan darah. Sekitar 80% disebabkan oleh kelainan genetic (penyakit keturunan)
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Secara Genetis
Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Secara Genetis
  1. Leukemia adalah gangguan produksi leukosit yang terlalu banyak. Leukemia dapat terjadi pada semua umur terutama anak-anak. Pada leukemia akut, kematian dapat terjadi dalam beberapa minggu. Pada leukemia kronik pasien dapat hidup beberapa tahun.
  2. Siklemia, adalah penyakit genetik akibat mutasi gen yang menyebabkan sel darah memiliki hemoglobin abnormal sehingga kekurangan jumlah oksigen dan berbentuk seperti bulan sabit. Sel sabit ini rapuh dan mudah pecah saat melewati pembuluh darah, akibatnya trejadi anemia, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ dan kematian.
  3. Talasemia, adalah penyakit keturunan yang terjadi akibat kelainan sel darah merah. Sel darah merah berbentuk tidak normal, cepat rusak, kekurangan oksigen dan berumur lebih pendek dari sel darah merah normal. Penderita memerlukan transfuse darah secara berulang-ulang seumur hidupnya.
  4. Hipertensi, adalah tekanan darah arteri meningkat hingga di atas normal (misalnya, diatas 140 mmHg systole/99 mmHg diastole). Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan stroke (tersumbatnya arteri otak).
  5. Hipotensi, adalah tekanan darah arteri menurun hingga dibawah normal (misalnya, kurang dari 90 mmHg systole/60 mmHg diastole). Penyebab hipotensi yaitu kehamilan berbaring terlalu lama karena sakit, komsumsi obat pelangsing yang berlebihan dan dehidrasi.
  6. Thrombus, adalah gumpalan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah ditempat terjadinya kerusakan (misalnya setelah operasi).
  7. Jantung koroner, adalah tersumbatnya arteri koroner sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit. Jantung koroner dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, makanan berkolesterol tinggi, kegemukan, diabetes mellitus, penuaan, tekanan darah tinggi dan faktor keturunan.
  8. Varises, adalah pelebaran pembuluh darah vena. Biasanya pada anggota tubuh bawah (misalnya betis). Varises disebabkan oleh menurunnya elastisitas pembuluh vena (misalnya karena terlalu lama berdiri atau memakai sepatu hak tinggi yang memaksa vena bekerja lebih berat).

Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga : Pembuluh Darah –  Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah

http://dosenbiologi.co.id/pembuluh-darah-o…an-darah-manusia/ ‎