Gangguan Sistem Reproduksi Wanita dan Pria Terlengkap

Diposting pada

Didalam organ reproduksi, banyak sekali gangguan atau penyakit yang mengganggu organ atau alat kelamin wanita dan pria. Gangguan tersebut disebabkan oleh virus yang bermacam-macam dan ada pula yang mematikan. Berikut ini beberapa gangguan sistem reproduksi yang terdapat pada wanita dan pria.

  1. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita

  • Dismenore, rasa nyeri pada saat haid tanpa tanda-tanda infeksi, disebabkan sekresi prostaglandin yang berlebihan sehingga merangsang kontraksi otot polos miometrium dan konstriksi (penyempitan) pembuluh darah uterus.
  • Penyakit radang panggul (PRP), radang saluran genitalia (uterus, tuba Fallopi dan ovarium) akibat infeksi bakteri E coli
  • Kanker payudara, dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon dan lingkungan. Umumnya diderita oleh wanita berusia 45 – 64 tahun.
  • Amenore primer, gejala tidak terjadinya menstruasi hingga usia 17 tahun. Amenore sekunder, tidak terjadi menstruasi selama 3 – 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.
  • Ovarium polikistik, terdapat banyak kista berdiameter 10 mm atau kurang pada ovarium. Kista adalah tumor jinak berisi cairan yang terbungkus oleh selaput semacam jaringan.
  • Kanker vagina, biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Kanker serviks, terjadi pertumbuhan sel abnormal pada lapisan epitel mulut rahim. Kanker ovarium, ditandai dengan rasa pegal panggul yang luar biasa dan pendarahan.
  • Endometriosis, terdapat jaringan endometrium di luar uterus, misalnya di ovarium atau tuba Fallopi.
  • Penyempitan tuba Fallopi, menghalangi jalan masuknya sperma sehingga sulit mendapatkan keturunan, disebabkan oleh faktor genetik atau infeksi kuman.
  • Mola hidatidosa (hamil anggur), kegagalan dalam pembentukan janin sehingga tidak ada janin yang tumbuh di dalam rahim, melainkan hanya gelembung (mola) dan darah yang membeku. Hamil anggur diduga akibat kurang gizi atau gangguan sistem peredaran darah rahim.
  • Mioma uterus (uterine mymoma), adalah tumor jinak berupa daging yang tumbuh pada dinding rahim.
Mioma pada dinding rahim
Mioma pada dinding rahim
  1. Gangguan Sistem Reproduksi Laki-Laki

  • Disfungsi ereksi (erectile dysfunction/impotensi), ketidakmampuan pria mempertahankan ereksi.
  • Ginekomastia, pembesaran payudara pria akibat produksi estrogen yang berlebihan.
  • Kanker penis, biasanya terjadi pada pria yang tidak di khitan, sehingga terjadi penimbunan sekresi kental di bawah prepusium. Hal tersebut meningkatkan resiko infeksi menular seksual.
  • Hipogonadisme, penurunan fungsi testis akibat gangguan hormon. Hipogonadisme dapat menyebabkan kemandulan, impotensi, dan berkurangnya karakter sekunder pria.
  • Kriptorkidisme, kegagalan testis turun ke dalam skrotum sejak masih bayi, sehingga testis berada pada lingkungan suhu yang lebih tinggi daripada suhu optimum spermatogonesis. Kriptorkidisme ditangani dengan pemberian hormon HCG dan pembedahan.
  • Uretritis (radang uretra), dan epididimitis (radang epididimis), disebabkan oleh mikroorganisme (Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis) yang ditularkan melalui hubungan seksual.
  • Orkitis (radang testis), dapat terjadi setelah radang epididimis atau penyakit parotitis (gondongan).
  • Prostatitis (radang kelenjar prostat), mengakibatkan pembengkakan, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kesulitan berkemih. Prostatitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan sering terjadi pada pria lanjut usia.

Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga : Gametogenesis pada Laki-Laki (Spermatogenesis)

https://sel.co.id/gametogenesis-pa…-spermatogenesis/ ‎