Darah merupakan cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme dan sebagai pertahanan tubuh terhadap bakteri atau virus. Namun apa jadi nya jika darah digunakan atau terletak pada posisi dan fungsi yang tidak seharusnya? apakah ada pengaruh tersendiri ?untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini.
-
Pengaruh faktor rhesus pada transfusi darah
Jika seseorang memiliki darah Rh˗ (rhesus negatif), diberi darah dari donor Rh˖ (rhesus positif) maka akan segera memproduksi agglutinin anti-RhD. Transfusi tersebut pada awalnya tidak membahayakan, tetapi transfusi darah Rh˖ selanjutnya akan mengakibatkan hemolisis sel darah merah donor, karena agglutinin anti-RhD pada resipien yang terbentuk sudah banyak.
Hemolisis adalah pecahnya membrane eritrosit, sehingga hemoglobin terlepas bebas ke plasma darah. Akibatnya ginjal harus bekerja keras mengeluarkan sisa pecahan sel-sel darah merah tersebut. Kondisi ini bukan hanya menyebabkan tujuan transfusi darah gagal, tetapi akan memperparah kondisi resipien.
-
Pengaruh faktor rhesus terhadap janin saat kehamilan
Faktor rhesus tidak berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi perlu diperhatikan oleh pasangan ayah ibu dengan rhesus yang berbeda. Jika ibu memiliki darah rhesus positif dan janin yang di kandungnya memiliki rhesus negatif, perbedaan ini tidak menimbulkan masalah. Namun, jika ibu memiliki darah rhesus negatif, sedangkan janin yang di kandungnya memiliki rhesus positif (warisan dari ayah), tubuh ibu secara alamiah akan bereaksi membentuk zat antibodi anti-RhD untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan “benda asing” (antigen RhD darah janin). Akibatnya sel darah merah janin akan pecah dan hancur (hemolisis). Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin di dalam rahim atau jika bayi lahir akan menderita eritroblastosis fetalis, yaitu pembengkakan hati dan limfa, anemia, penyakit kuning dan gagal jantung.
Eritroblastosis fetalis dapat dicegah dengan pemberian injeksi anti-D (Rho) immunoglobulin atau RhoGam pada ibu. RhoGam akan menghancurkan sel darah merah janin yang beredar dalam darah ibu, sebelum sel darah merah janin memicu pembentukan antibodi ibu yang dapat menembus ke dalam sirkulasi darah janin. Hal tersebut akan membuat janin terlindung dari serangan antibodi ibu. Injeksi RhoGam terus diulang pada setiap kehamilan selanjutnya yaitu kehamilan kedua, ketiga dan seterusnya.
Tabel Hubungan antara Ayah, Ibu dan Janin dengan keperluan injeksi RhoGam pada ibu
Ibu |
Ayah |
Janin |
Injeksi Imunoglobulin (RhoGam) pada Ibu |
Rhesus positif |
Rhesus positif |
Rhesus positif |
Tidak diperlukan |
Rhesus negatif |
Rhesus negatif |
Rhesus negatif |
Tidak diperlukan |
Rhesus positif |
Rhesus negatif |
Bisa Rhesus +/- |
Tidak diperlukan |
Rhesus negatif |
Rhesus positif |
Bisa Rhesus +/- |
Diperlukan |
Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat
Baca juga : Mengenal Golongan Darah pada Manusia Terlengkap
http://dosenbiologi.co.id/mengenal-golonga…-manusia-lengkap/