Penjelasan Sel Darah Putih (leukosit) Lengkap

Diposting pada

Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Didalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang.

Karakteristik leukosit

  1. Jumlah normal leukosit di dalam darah manusia sekitar 5.000 – 10.000 sel/mm³ Infeksi atau kerusakan jaringan dapat menyebabkan peningkatan jumlah total leukosit.
  2. Leukosit lebih banyak beraktivitas di dalam jaringan, bukan di dalam pembuluh darah. Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benda asing, virus dan bakteri.
  3. Setelah diproduksi di sumsum merah tulang maupun sumsum kuning tulang, leukosit bertahan di dalam sirkulasi darah hanya 1 hari sebelum masuk ke jaringan. Leukosit di dalam jaringan mampu bertahan selama beberapa hari hingga beberapa bulan bergantung pada jenis leukositnya.
  4. Leukosit bersifat :
  • Diapedesis, mampu keluar menembus pori-pori membran kapiler menuju ke jaringan.
  • Bergerak ameboid, mampu bergerak seperti Amoeba sehingga sel menjadi lebih panjang hingga mencapai tiga kali panjang sel awal dalam waktu satu menit.
  • Kemotaksis, pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak menyebabkan leukosit bergerak mendekati atau menjauhi sumber zat.
  • Fagositosis, mampu menelan mikroorganisme, benda asing dan sel-sel darah merah yang sudah tua atau rusak.
Sel darah putih
Sel darah putih
  1. Jenis leukosit

Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma, leukosit dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Granulosit

Berdasarkan warna granulosit setelah diberikan pewarnaan Wright, granulosit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

  • Neutrofil, berjumlah 60% dari jumlah sel darah putih. Neutrofil berdiameter 9 µm – 12µm, memiliki granula kecil berwarna merah muda dan memiliki nucleus dengan 3 – 5 lobus yang dihubungkan oleh benang-benang kromatin tipis. Neutrofil berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif untuk menyerang dan menghancurkan bakteri, virus dan agen penyebab cedera lainnya.
  • Eosinofil, berjumlah 1% – 3% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil berdiameter 12 µm- 15µm, memiliki granula yang kasar dan berwarna jingga kemerahan dan memiliki nucleus dengan 2 lobus. Eosinofil berfungsi sebagai fagosit yang lemah dan berperan dalam pembuangan racun penyabab radang pada jaringan yang cedera.
  • Basofil, berjumlah kurang dari 1 % dari jumlah sel darah putih. Basofil berdiameter 12 µm – 15µm, bergranula besar, tidak beraturan, berwarna keunguan hingga hitam dan memiliki nucleus berbentuk seperti huruf S. Basofil mengandung histamin yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan antikoagulan heparin untuk membantu mencegah penggumpalan darah intravaskuler.
  1. Agranulosit

Dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

  • Limfosit, berjumlah 30% dari jumlah sel darah putih. Sebagian besar limfosit ditemukan dijaringan limfa, berumur hingga beberapa tahun. Struktur limfosit memiliki nucleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Limfosit berasal dari sel-sel batang di sumsum merah tulang, kemudian melanjutkan diferensiasi dan proliferasi di dalam organ lain. Limfosit berfungsi dalam reaksi imunologis (kekebalan tubuh).
  • Monosit, berjumlah 3% – 8% dari jumlah sel darah putih. Monosit merupakan sel darah terbesar, dan memiliki nucleus besar berbentuk seperti telur atau ginjal yang dikelilingi leh sitoplasma berwarna biru keabuan pucat. Monosit berfungsi sebagai fagosit yang sangat aktif dan bermigrasi melalui pembuluh darah menjadi histiosit yang berumur panjang di dalam jaringan.

Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat

Baca juga : Penjelasan Plasma Darah Terlengkap

http://dosenbiologi.co.id/penjelasan-plasma-darah-terlengkap/ ‎